Journey of Archetypes

Menurut Jung, sejak lahir, manusia sudah membawa pola tertentu yang bersifat laten dan genetik dalam menghadapi dunia, yang sudah diwariskan nenek moyang sejak berabad-abad lalu. Diawali dari Jung yang tidak setuju dengan teori psikoanalisis Freud Sigmund, perbedaan pandangan pun mengakhiri persahabatan mereka, sehingga Jung mengalami masa-masa sulit setelah itu.

Di masa itu Jung banyak merenung dan menganalisa dirinya sendiri. Ia mengalami self-dialogue dengan wanita di dalam dirinya, lahirlah istilah Anima/Animus. Ia juga menemukan sisi yang tersembunyi jauh dalam kegelapan dirinya, yang kini dikenal The Shadow.

Setelah Jung bergaul dan mengamati beragam bangsa selama berkelana ke berbagai negara, (Amerika Utara, Tibet, Tiongkok, Jepang, Mesir, serta wilayah Afrika Utara.) ia menyadari adanya kesamaan pola bawah sadar di antara perilaku masyarakat kuno, walaupun tidak ada interaksi antar negara tersebut. Pola ini mewakili bagaimana manusia merasakan, bersikap, dan bertindak secara emosional dalam memandang orang lain dan lingkungan. Itulah archetype, pola asal (original pattern), berasal dari kata Arkhe (primitif) dan tupos (pola,model).

Archetype Development

Dalam temuannya, Jung mengidentifikasi archetype ke dalam 4 pola utama dalam diri manusia yaitu Persona, Shadow, Soul: Anima & Animus, & Self.

Persona: Sebentuk wajah kompromi dan adaptasi diri kita dengan kehidupan sosial. Dengan kata lain, citra yang ditunjukkan kepada orang lain dalam keseharian kita.

Shadow: Sisi tersembunyi diri kita yang tersimpan karena banyaknya hal yang kita coba hindari atau tutupi demi menjaga tampilan diri dalam berbagai situasi.

Soul: Anima ialah sisi feminin dalam diri manusia, seperti rasa menyayangi, intuitif, sikap lembut, dsb.
Sedang Animus: sisi maskulin dalam diri manusia, seperti independen, percaya diri, berpikir logis, dsb.

The Self: Diri yang utuh dan apa adanya, dan ini kita sadari. Ia adalah penyatuan dari alam sadar dan tidak sadar dalam diri kita. Proses menggali, mencari, dan menciptakan Self, tidak bisa kita prediksi dan niatkan.